Imam An-Nawawi: Penghidup Agama dari Nawa

Sejak kecil, Nawawi sudah menunjukkan kecerdasannya dalam bidang agama. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Imam Nawawi bernama lengkap Abu Zakaria...

Sejak kecil, Nawawi sudah menunjukkan kecerdasannya dalam bidang agama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Imam Nawawi bernama lengkap Abu Zakaria Yahya bin Syaraf bin Murri al-Hizami an-Nawawi. Ia dilahirkan pada bulan Muharram 631 H/Okotber 1233 M di Desa Nawa, yang terletak di Dataran Hauran, Suriah Selatan. Namanya dinisbahkan dengan desa kelahirannya.

Nawa terletak di Dataran Hauran atau Bashan, yang berada di antara perbukitan vulkanis Jabal ad-Duruz dengan ketinggian 1.801 meter dari permukaan laut (dpl) dan Jabal asy-Syaikh (Gunung Hermon, 2.814 m).

Tanah di Nawa ini memiliki banyak batu, namun merupakan lahan yang sangat subur. Konon, di Nawa inilah Nabi Ayub Alahissalam dulunya bertempat tinggal. Bahkan, ada yang menyatakan kuburan Sam bin Nuh juga berada di daerah ini. Namun, itu semua tak membuat Nawa dikenal di seantero dunia.

Nawa menjadi terkenal dengan munculnya salah seorang putra terbaiknya pada abad ke-7 Hijriyah. Dengan jasanya pula, Nawa akan selalu dikenal umat Islam, termasuk pengikut Mazhab Syafi’i. Setiap orang akan menyebut namanya dan tanah kelahirannya, Nawa.

Imam an-Nawawi, demikian biasa tokoh utama ini disebut, dijuluki dengan gelar Muhyidin (penghidup agama), sebuah nama yang kurang disukainya. Ayahnya, Syaraf bin Murri (685 H/1286 M), adalah pemilik toko di Nawa. Ayahnya juga dikenal sebagai seorang yang zahid dan wara’.

Sejak kecil, Nawawi sudah menunjukkan kecerdasannya dalam bidang agama. ”Ketika lahir, ia sudah tercatat dalam kelompok al-Shadiqin (orang-orang yang benar),” begitu komentar banyak orang saleh.

Ayah Nawawi merawat dan mengasuh Nawawi dengan baik. Tanda-tanda Nawawi kecil akan menjadi orang besar sudah diketahui sang ayah sejak ia masih bocah. Ketika Nawawi bermumur tujuh tahun, pada malam 27 Ramadhan, ia tertidur di samping sang ayah. Pada pertengahan malam, Nawawi terbangun dan membangunkan ayahnya. ”Ayah, sinar apakah yang menerangi segenap rumah kita,” tanya Nawawi kepada ayahnya.

Menurut ayahnya, seluruh anggota keluarganya akhirnya terbangun mendengar perkataan Nawawi. ”Kami sekeluarga justru tidak melihat apa-apa. Kemudian, aku mengerti bahwa itu adalah Lailatul Qadar,” kata sang ayah mengenai keistimewaan Nawawi. Lailatul Qadar diterimanya sejak Nawawi masih kecil.

Saat berusia 10 tahun, Nawawi ikut membantu ayahnya di toko. Namun, ia masih menyempatkan diri belajar Alquran dan ilmu lainnya kepada ulama yang ada di Nawa. Hingga berusia 18 tahun (649 H), sang ayah kemudian membawanya ke Damaskus yang menjadi kiblat para pelajar di zaman itu. Setelah bertemu dengan khatib dan imam Masjid Jami al-Amawi, Syekh Jamaluddin Abd al-Kafi ad-Dimasyqi (wafat 689 H), Nawawi dibawa pada seorang mufti di Syam, Abdurrahman al-Fazari, yang masyhur dengan nama al-Farkah (wafat tahun 690 H).

Al-Farkah adalah guru pertama Nawawi di Damaskus. Pada usia 19 tahun, Al-Farkah sempat membawa Nawawi untuk belajar pada al-Kamal Ishaq al-Maghribi (w 650 H). Di madrasah milik Syekh Al-Kamal ini, yaitu ar-Rawahiyah, Nawawi ditempatkan di sebuah rumah mungil. Di rumah inilah, Nawawi menetap dan bertempat tinggal hingga Syekh Al-Kamal meninggal dunia.

Guru Nawawi lainnya adalah Abdurrahman bin Nuh Al-Maqdisi (w 654 H) dan Umar bin Asad al-Irbili dalam bidang fikih. Dalam bidang hadis, Nawawi belajar pada Ibrahim bin Isa al-Andalusi al-Mishri ad-Dimasyqi (w 668 H) dan Abdul Aziz bin Muhammad Al-Anshari (w 663 H0). Dalam bidang bahasa Arab, Nawawi berguru pada beberapa ulama besar di Damaskus.

sumber : Islam Digest Republika

COMMENTS

loading...
Nama

Berita BERITA PNS UPDATE Bisnis Celebrities Ekonomi Entertainment Etnik Fakta Sejarah Fenomena Fun Gadget Health Heboh Hukum Indonesia Inspirasi Internet Islam Kreatif Kriminal Kuliner Lifestyle Loker Lucu Misteri Otomotif Pendidikan Politik Renungan Sex and Love Skandal Social Media Sport Teknologi Tips Dan Trik Travelling Unik Video Wisata
false
ltr
item
Rubrik Heboh: Imam An-Nawawi: Penghidup Agama dari Nawa
Imam An-Nawawi: Penghidup Agama dari Nawa
https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/kitab-riyadh-al-shalihin-karya-imam-nawawi-_161230183615-424.jpg
Rubrik Heboh
https://rubrik-heboh.blogspot.com/2019/10/imam-nawawi-penghidup-agama-dari-nawa.html
https://rubrik-heboh.blogspot.com/
https://rubrik-heboh.blogspot.com/
https://rubrik-heboh.blogspot.com/2019/10/imam-nawawi-penghidup-agama-dari-nawa.html
true
32298158749646431
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy